Haba Aceh Timur | Berita - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh bersama dengan Dewan Pengawas Radio Swara CemPala Kuneng Aceh Timur membahas integrasi menuju digital program siaran bertajuk edukasi nilai budaya lokal.
Wakil ketua KPI Aceh Faisal, SE.MSi, Ak, menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ini direncanakan selain membahas sosialisai integrasi penyiaran radio digital, turut membahas program siaran untuk menyiarkan nilai-nilai (konten) budaya lokal
"Kegiatan berkerja sama dengan Radio Swara Cempala Kuneng Aceh Timur untuk mengadakan sosialisasi integrasi radio ke digital, dan perogram siaran edukasi budaya kearifan lokal penting," kata Faisal saat bersama Dewas Radio Cicem Pala Kuneng, Mukhlis, SH atau Gobit, di Cafe Cotta Khupi, Idi, Senin, (20/9/2021).
Kata dia, selain percepatan integrasi radio menuju digital, urgen dihadapi remaja melineal akan nilai-nial edukasi budaya lokal menjadi bagian program siaran.
Namun, kegiatan tersebut dilaksanakan bakal segera dilaksanakan Jumat pada 24 September 2021, di Aula Sekreraris Daerah (Sekda) Aceh Timur.
"Kegiatan selain sosialisi radio menuju digital, urgent program siaran memuat edukasi budaya kearifan lokal dikemas kembali bagi generasi menial.
Untuk itu, Direncanakan KPI Aceh mengundang pemateri Unsur DPRA Komisi I Bidang Penyiaran, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dan Utusan KPI Aceh serta Radio Setempat.
"Kami bakal mengundang audien dari unsur pengiat budaya lokal, mahasiswa dan unsur lain," katanya.
Dewas Radio Swara Cempala Kuneng - Buket Itam Aceh Timur Mukhlis atau Gobit bahwa menilai hal ini penting dilakukan dimasa era 4.0 digital remaja melineal menjadikan dunia digital bagian kebutuhan tentu pergeseran akan budaya sangat rentan.
"Ini sangat baik tentunya, dan program siaran budaya akan menjadi prioritas kami, apalagi kearifan lokal menghadi pergeseran dihadapi di era digital," kata Gobit, didampingi Direksi Radio Swara Cempala Kuneng
Fahmul, Senin,(20/9/2021).
Tentunya, menjadi gagasan ideal dalam mengembalikan dengan mengemas program edukasi budaya lokal kepada remaja melineal.
"Banyak budaya perlu kembali kita angkat mulai dari Hiem, panton aceh, maupun lagu khas aceh atau berita bernuansa Aceh dan peliputan tradisi Aceh, perlu diedukasi dalam konteks kekinian," kata Dewas Radio Swara Cempala Kuneng Gobit (*)