HABA ATIM-Idi Rayeuk -- Pemerintah Kabupaten Aceh Timur kembali mendapat penghargaan dan apresiasi atas dukungannya dalam rangka mendukung konservasi dan penyelamatan atau pelestarian satwa liar yang dilindungi dalam Provinsi Aceh. Penghargaan ini diserahkan langsung Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ir Wiratno, M.Sc, kepada Bupati Aceh Timur, H Hasballah HM Thaib, SH, yang diwakili Sekda Aceh Timur, HM Ikhsan Ahyat, S.STP, MAP, Selasa (4/8) di Banda Aceh.
Selain Aceh Timur, piagam penghargaan yang sama juga diterima tiga bupati lainnya di Aceh yakni Bupati Aceh Tamiang, Bupati Bener Meriah dan Bupati Pidie. Kegiatan penyerahan piagam itu juga di hadiri Plt Gubernur Aceh, Wali Nanggroe Aceh dan unsur Forkopimda Aceh lainnya.
Bupati Aceh Timur, H Hasballah HM Thaib, SH, melalui Sekda Aceh Timur, mengakui penghargaan itu merupakan bukti nyata dari kerjasama pihaknya dengan masyarakat dalam menjaga dan memelihara lingkungan dengan penuh kesadaran. "Pengharagaan ini kita harap menjadi dorongan bagi masyarakat dan menambah semangat kita dalam menjaga lingkungan dan satwa liar yang dilindungi lainnya," kata Sekda, M Ikhsan Ahyat.
Selain itu, Sekda Aceh Timur juga mengapresiasi semua pihak yang telah ikut bersama-sama mendukung upaya konservasi satwa liar didaerahnya. "Termasuk lembaga pemerhati lingkungan yang berkiprah dengan programnya di Aceh Timur," sebutnya.
Menurutnya, penghargaan konservasi itu berkat upaya daerah yang berhasil dalam bekerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah Aceh, Forkopimda, tokoh adat dan elemen masyarakat dalam rangka mengkordinir upaya pelestarian sumberdaya alam dan mendukung perlindungan ekosistim satwa liar di Sumatera. "Bahkan kita di Kabupaten Aceh Timur juga telah berjasa banyak di bidang konservasi seperti terbangun dan berdirinya Conservasi Respon Unit (CRU) di Kecamatan Serbajadi.
Begitu juga dalam upaya mendukung kegiatan suaka badak Sumatera, penyelamatan satwa harimau Sumatera, orangutan dan satwa liar lainnya. Dengan begitu, Aceh tetap lestari di mata dunia Internasional," sebut Ikhsan Ahyat.(*)