HABA ATIM-Idi Rayeuk – Pemerintah Kabupaten Aceh Timur mengambil langkah cepat dan serius dalam penanganan Covid-19 seiring dengan peningkatan pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) yang terkonfirmasi positif di wilayah itu. Untuk itu, lokasi karantina yang disediakan akan dioperasionalkan dan pemeintah juga menyediakan lokasi pemakaman korban covid.
Hal ini dibuktikan dengan keluarnya SK Bupati Aceh Timur Nomor 360/278/2020 tentang Penetapan Fasilitas Pendukung untuk Percepatan Penanganan Korban COVID-19 di Kabupaten Aceh Timur, Tanggal 20 April 2020. Pada saat daerah ini masih zona hijau, pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah menyiapkan tiga rumah sakit yaitu RSUD dr Zubir Mahmud, Idi, RSUD Sultan Abdul Aziz Syah, Peureulak dan RSU Graha Bunda, Idi, sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.
Selain itu, Guest House Pendopo Bupati juga dialifungsikan sementara sebagai tempat penempatan para dokter dan petugas kesehatan. Gedung SKB dan SMA 1, Seuneubok Teungoh, sebagai tempat karantina. Bahkan tanah seluas 30.000 meter persegi juga disediakan untuk lokasi pemakaman milik pemerintah di Kecamatan Indra Makmu.
Menurut keterangan, gedung SKB yang berlokasi di Idi Timur mulai diaktifkan penggunaannya sejak Jum’at lalu (20/8) dan hari ini Sabtu (21/8), Sekda Aceh Timur, bersama tim gugus tugas memimpin rapat online dengan PT Medco di Posko Gugus Tugas BPBD Aceh Timur. Rapat tersebut membahas terkait penempatan tiga pasien OTG dari perusahaan PT Medco.
Sekda Aceh Timur, M Ikhsan Ahyat, SSTP., M.AP, mengharapkan agar PT. Medco bersama gugus tugas dapat bekerjasama dalam rangka penggunaan SKB sebagai lokasi karantina.. Pemkab Aceh Timur di dukung TNI dan Polri akan menempatkan tenaga kesehatan dan tenaga keamanan dalam pengawasan terhadap pasien tersebut. Tindakan ini penting dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, terumata jika terjadi penambahan pasien covid ke depan ini,” kata Sekda.
PT. Medco yang diwakili Dedi Rukmana, menyampaikan penghargaan atas kerjasama dari tim gugus tugas. Kami siap mendukung kebutuhan di gedung SKB agar pasien dapat menjalani masa isolasi mandiri secara baik. "Terima kasih Pak Bupati Aceh Timur dan Tim Gugus Tugas,” ucap Dedi.
Aceh Timur termasuk daerah yang paling cepat dan siap karena dengan segera menerbitkan SK bupati tentang tempat pendukung penanganan Covid-19. "Termasuk gedung SKB yang siap dioperasionalkan penggunaannya,” ujar dr Edi Gunawan, MARS selaku Jubir GTPP C19 Aceh Timur yang juga hadir dalam rapat tersebut.
Selesai rapat, Sekda beserta tim gugus tugas melakukan peninjauan ke gedung SKB dan mengecek segala kebutuhan yang diperlukan. Sementara di gedung tersebut tersedia 11 kamar yang masing-maing terdapat dua tempat tidur yang siap digunakan. Selain itu juga tersedia satu kamar besar dengan empat tempat tidur. Bangunan lain di lokasi ini masih ada tapi perlu direnovasi dulu sebelum digunakan," kata Kabid Diklat BKPSDM Aceh Timur, Syahril, S.STP, M.AP, selaku pengelola gedung SKB yang sekarang menjadi Gedung Diklat BKPSDM. "Jika digabung semua lokasi sesuai SK Bupati maka total tersedia 40 tempat tidur."
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, Ashadi, SE, MM, beberapa kebutuhan seperti pompa air, westafel portable dan lainnya, pihaknya nanti akan menyusun rencana kebutuhan dan kita komunikasikan kembali dengan PT Medco untuk dapat dilakukan pembiayaan.
Dalam rapat dan kunjungan ke SKB tersebut, dihadiri juga Asisten I, Syahrizal Fauzi, Kepala Pelaksana BPBD, Ashadi, Direktur RSUZM selaku Jubir GTPP Covid-19, dr Edi Gunawan. Turut juga, Kasatpol PP & WH, T Amran, Kadinkes, Sahminan, Kadiskominfo, Khairul Rijal dan Kadis Perindustrian, Naker dan Transmigrasi, Zulbahri, Sekdis LH serta unsur TNI, Polri dan perwakilan dari PT Medco (*)