-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jumlah Balita Kurang Gizi di Aceh Timur 29,79 Persen

Thursday, 1 April 2021 | April 01, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-23T13:43:47Z
HABA ACEH TIMUR  | Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapedda) Kabupaten Aceh Timur dengan secara resmi membuka diseminasi hasil panduan gizi seimbang berbasis pangan lokal (GPS-PL) bagi anak bawah umur lima tahun (Balita) dan sosialisasi program anakku sehat dan cerdas upaya mempercepat penanganan stunting melahirkan generasi sehat dan cerdas, di Aula Bapedda setempat, Kamis (1/4/2021).

Ini sangat penting untuk diikuti dan dilaksanakan, sebab upaya khususnya dalam upaya percepatan pencegahan stunting untuk mewujudkan pembangunan kualitas sumber daya manusia penanganan stunting di kabupaten. Telah dilaksanakan sejak tahun 2019 dengan lokasi fokus di Kecamatan dan Gampong.

Dalam arahannya, Kepala Bappeda Aceh Timur, Kahal Fajri, ST.MT, menjelaskan bahwa di terdapat anak stunting sebanyak 9.299 atau 29,79% dari total balita.

"Dari jumlah balita di Kabupaten Aceh Timur bahwa balita dengan status sangat pendek sebanyak 3.832 Jiwa dan balita status pendek sebanyak 5.427 jiwa," kata kepala Bappeda Aceh Timur Kahal Fajri, disampaikan saat sambutanya, Kamis (1/4/2021).

Kahal Fajri menjelaskan bahwa ini menjadi tantangan bagi kita, sebab stunting berkaitan erat dengan penyakit infeksi dan ketidakcukupan asupan nutrisi anak. Kecupan gizi dari pangan lokal padat gizi yang tersedia di daerah tempat tinggal anak.

"Penangan stunting telah dilaksanakan sejak tahun 2019, kami fokus di 30 gampong dalam 17 Kecamatan yaitu Darul Falah, Nurussalam, Idi Rayeuk, Simpang Ulim, Serba Jadi, Peureulak, Madat, Sungai Raya, Burem Bayeun, Pante Bidari, Peudawa, Indra Makmur, Julok, Darul Ihsan, Idi Tunong, Darul Aman, dan Simpang Jernih," sebutnya

Artinya pemerintah Kabupaten Aceh Timur sangat berkomitmen dalam menangani masalah stunting ini.

Tentu dengan melibatkan seluruh perangkat daerah terkait untuk menekan angka stunting dengan peran dan tugas.


Sementara itu, Dr Aripin menambahkan Tidak cukup disitu,  pemerintah juga menerbitkan regulasi - regulasi terkait penanganan stunting dan program rumah gizi, kampanye gerakan makan ikan dan sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (GEMAS).

"Hal ini menjadi faktor pendukung dalam upaya meningkatan kualitas hidup dan kesehatan guna memperkuat percepatan penanganan stunting, pemerintah sendiri sangat berharap penanganan stunting ini dapat  menciptakan generasi yang sehat dan cerdas" kata DR Aripin, di Aula Bappeda, Kamis (1/4/2021).

Pemerintah Aceh Timur turut mengucapkan terimakasih kepada tim pelaksana mitra akademisi poltekkes, dan universitas penyusunan panduan gizi dalam penyusunan panduan PGS-PL, Seameo Recfon bekerjasama Kementerian Kesehatan Indonesia dan The Global Alliance For Improved (**)
×
Berita Terbaru Update