HABA ATIM-Idi Rayeuk - Sosialisasi materi dan media KIE 1.000 hari pertama kehidupan balita, menjadi prioritas utama mencegah stunting. Persoalan gizi kronis karena kurangnya asupan gizi bisa membuat tubuh pendek dan ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan perkebangannya hingga balita.
Sosialisasi materi dan media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE). Program Prioritas Nasional (Pro PN) 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Aceh Timur. "Pencegahan dan penanggulangan stunting melalui sosialisasi dan materi media KIE Pro PN untuk penurunan angka balita lahir pendek (Stunting) di Aceh Timur," kata Kepala DP3AKB Aceh Timur, Drs Fahrurrazi, MM, di Aula DP3AKB Aceh Timur, Kamis, (22/7).
Fahrurrazi, dalam kata sambutanya mengatakan, program unggulan BKKBN terhadap Bina Keluarga Balita (BKB) yang menangani dan mengelola terhadap tumbuh kembang anak melalui pola asuh berdasarkan pengelompokan umur. Sosialisasi ini melibatkan kelompok BKB di lima kecamatan yakni Kecamatan Idi Rayeuk, Nurussalam, Birem Bayeun, Idi Ti mur dan Ranto Selamat.
Pesertanya teridiri dari anggota kelompok BKB yaitu ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita dan baduta. Mereka diberikan pemahaman dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu beserta anggota keluarga dalam membina tumbuh kembangkan balitanya pada 1.000 hari pertama kehidupan melalui media komunikasi informasi dan edukasi (KIE).
KIE juga bertujuan memberikan pemahaman terkait cara-cara yang tepat bagi para orang tua untuk mendidik anak-anak mereka dengan pola asuh. "Program ini khusus dalam masa 1.000 hari pertama ke depan," papar Fahrurrazi.
Lanjutnya lagi, saat ini angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dan melibatkan banyak sektor untuk menekan angka stunting terutama di Aceh Timur. "Kita merupakan salah satu dari tiga kabupaten di Aceh yang menjadi sasaran proyek prioritas nasional penanggulangan stunting," sebutnya lagi.
Oleh sebab itu, ia berharap melalui peran serta dan keaktifkan kelompok BKB di desa bisa menjadikan motor penggerak pencegahan eliminasi stunting di Aceh Timur.(Desi)